Civil Network
News Update
Loading...

Selasa, 16 Juni 2020

Jenis Beton Prategang

Jenis Beton Prategang

Jenis Beton Prategang


Jenis Beton prategang dapat dibedakan berdasarkan waktu penarikan tendon dan berdasarkan posisi tendon.

Baca juga : 

1. Berdasarkan waktu penarikan tendon

  • Pre-tensioning

Pre-tensioning adalah metode prestressing dimana tendon/strand di tarik sebelum pengecoran. Gaya kemudian di transfer ke beton setelah kuat tekan beton mencapai kuat tekan rencana.

Tahapan pretensioning

ilustrasi-pretensioning

 Penggunan Pre-tensioning

penggunaan-pretensioning

  • Post-tensioning

Post-tensioning adalah metode prestressing dimana tendon/strand ditarik setelah proses pengecoran dan beton mencapai kuat tekan yang diijinkan untuk proses penarikan.

Tahapan Post-tensioning

tahapan-postensioning

Penggunaan post-tensioning

penggunaan-posttensioning

2. Berdasarkan posisi tendon

  • Internal Prestressing

Internal prestressing adalah pretress berada di dalam struktur yang akan diberikan gaya prestress sehinga gaya yang bekerja di dalam elemen struktur.



  • Eksternal Prestressing

Eksternal prestressing adalah posisi tendon berada di luar elemen struktur sehingga gaya prestress bekerja di luar struktur. Banyak digunakan pada pekerjaan perkuatan dan retrofitting struktur.
eksternal-prestressing

Demikian artikel mengenai jenis-jenis beton prategang, Terima kasih semoga bermanfaat.

Senin, 15 Juni 2020

Apa itu Beton Prategang?

Apa itu Beton Prategang?

Beton Prategang

beton-prategang

Pengertian Beton Prategang

Beton Prategang adalah beton yang diberikan gaya tekan inisial pada beton yang bertujuan untuk mengeliminasi atau memperkecil besarnya gaya tarik pada struktur beton yang diakibatkan oleh beban luar beban mati dan beban hidup.


Seperti kita ketahui bahwa beton memiliki sifat kuat menerima tekan dan lemah akan gaya tarik. Dengan adanya gaya pratgenag beton diharapkan hanya menerima gaya tarik yang sekecil mungkin atau bahkan tidak mengalami tarik sama sekali.


Kelebihan Beton Prategang

Adapun kelebihan dari beton prategang adalah sebagai berikut:
  • Memungkinkan untuk bentang yang lebih panjang
  • Dapat mengurangi ukuran penampang 
  • Pekerjaan konstruksi yang lebih cepat karena dapat dilakukan fabrikasi
  • Quality Control yang lebih baik
  • Mengurangi Mantenance
  • Dapat dilakukan dengan konstruksi berulang
  • Tersedia standar penampang

Kekurangan Beton Prategang

Sedangkan kekurangan dari beton prategang adalah sebagai berikut:
  • Membutuhkan skil dan kemampuan khusus 
  • Membutuhkan peralatan khusus
  • Dibutuhkan high strength material
Demikian artikel mengenai konsep beton prategang, terima kasih semoga bermanfaat.




Minggu, 14 Juni 2020

Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan

Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan

Metode Konstruksi Jembatan

Dalam proses pembangunan jembatan jenis metode konstruksi sangat berpengaruh terhadap pendekatan desain yang dilakukan. Secara garis besar ada 2 cara yaitu metode cast insitu dan metode cast eksitu.

Baca juga :  

Pembebanan pada jembatan
Cara menghitung tulangan balok

1. Metode Cast Insitu

Metode Cast insitu merupakan metode dengan cara cor ditempat atau dilokasi pembangunan jembatan. Metode ini dibagi lagi menjadi beberapa cara sebagai berikut :

    a.  Cast insitu by shoring

          
Cast-insitu-by-shoring
           
Metode ini merupakan metode paling sederhana dan konvensional. Metode dilakukan dengan cara memasang shoring secara masif untuk menahan proses pengecoran konstruksi jembatan. Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena shoring yang digunakan sangat mengganggu mobilitas dibawah konstruksi.

    b. Cast insitu by form traveller

cast-insitu-by-form-traveller

Metode ini dilakukan dengan cara menggunakan form traveller untuk mengecor segmen per segmen jembatan.

    c. Cast insitu by movable scaffolding system

cast-insitu-movable-scaffolding
Metode ini dilakukan dengan menggunakan sebuah system scaffolding yang dapat berpindah-pindah. Metode ini jarang digunakan karena keterbatasan peralatan diindonesia.

    d. incremental launching method



2. Metode Cast Eksitu / Precast

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengecoran diluar area pembangunan jembatan. Metode ini semakin banyak digunakan karena kemudahan dan kecepatan proses pengerjaan. Metode ini dibagi 2 yaitu balance cantilever dan span by span.

    a. Balance Cantilever

         
        

balance-cantilever-by-lifting-frame

balance-cantilever-by-gantry.png

 

    b. Span by Span


span-by-span-om-shoring.png



Demikian artikel mengenai jenis-jenis metode konstruksi pada jembatan, Semoga bermanfaat dan apabila ada pertanyaan silahkan tulis dikolom komentar.


Minggu, 07 Juni 2020

Perbandingan Spesifikasi, Harga, Review Redmi Note 9 dan Note 9 pro

Perbandingan Spesifikasi, Harga, Review Redmi Note 9 dan Note 9 pro

Spesifikasi dan Review Redmi Note 9 dan Note 9 Pro



Seri redmi note selalu menjadi smartphone yang ditunggu setiap tahunnya. Seri mid range dari anak perusahaan xiaomi ini selalu memberikan spec to performance terbaik dibandingkan dengan para kompetitor sekelas. Tahun ini tepatnya pada tanggal 9 juni 2020 akan diluncurkan secara live streaming seri redmi note 9. Ada 2 versi yang akan dirilis yaitu redmi note 9 dan redmi note 9 pro.

1. Processor     

Redmi Note 9

Redmi note 9 versi biasa akan ditenagai dengan processor mediatek seri gaming kelas menengah mediatek Helio G85. Chipset ini sedikit lebih pelan dibandingkan dengan Helio G90T yang dimiliki redmi note 8 pro. Untuk perbandingan sederhana Helio G85 mendapatkan skor antutu sebesar ± 200.000 sedangkan Helio G90T mendapatkan Skor ± 280.000. Namun hal ini sangat wajar karena Redmi note 9 merupakan penerus Redmi note 8 yang  memakai processor  Snapdragon 655.

Redmi Note Pro

Redmi note 9 pro memakai processor kelas menengah seri gaming yaitu Snapdragon 720G. Processor ini merupakan penerus dari Snapdragon 730G kendati memiliki peningkatan yang tidak terlalu banyak tap processor ini di klaim lebih kecnang dengan seri sebelumnya. Sebagai perbandingan processor ini juga dipakai oleh realme 6 pro yang telah dirilis beberapa bulan lalu di indonesia.

2. Layar

Redmi note 9

Redmi note 9 dibekali dengan layar IPS LCD beresolusi full HD+ dengan ukuran layar 6.53 inchi. Untuk kamera depan ditempatkan pada layer punch hole di sebelah kiri atas layer.


Redmi note 9 Pro

Layar redmi note 9 Pro memiliki jenis dan resolusi yang sama dengan redmi note 8 seri biasa, yaitu Layar IPS LCD dengan resolusi Full HD+. Namun memiliki ukuran yang sedikit lebih luas yaitu 6.67 inchi.

3. Kamera

Redmi note 9

Redmi note 9 memiliki setup 4 kamera dengan desain kotak yang ditempatkan dibagian tengah atas hp. 4 kamera tersebut memiliki setup :

§  48 MP, f/1.8, 26mm (wide), 1/2.0", 0.8µm, PDAF

§  8 MP, f/2.2, 118˚ (ultrawide), 1/4.0", 1.12µm

§  2 MP, f/2.4, (macro), AF

§  2 MP, f/2.4, (depth)

Sedangkan ntuk kamera depan beresolusi 13 MP, f/2.3, 29mm (standard), 1/3.1", 1.12µm.


Redmi note 9

Redmi note 9S memiliki setup kamera dengan kamera utama beresolusi 64 MP dan didukung dengan 8 MP lensa ultra wide, 5 MP Macro dan 2 MP Depth sensor.

Sedangkan untuk kamera depan digunakan resolusi 16 MP, f/2.5, (wide), 1/3.1" 1.0µm.

 4. Baterai

Untuk baterai kedua smartphone ini dibekali dengan 5.020 mAh. Namun memiliki teknologi pengisian daya yang berbeda. Redmi note 9 dibekali dengan fast charging 18 Watt sedangkan Redmi note 9 pro mampu hingga 30 watt.

5. Harga

Untuk harga keduanya masih menjadi pertanyaan untuk pasar Indonesia. Karena akan diumumkan secara resmi pada 9 juni 2020. Namun sebagai perkiraan ponsel ini akan dijual dengan harga 2-3 jutaan untuk redmi note 9 dan 3-4 jutaan untuk redmi note 9 pro.


Minggu, 03 Mei 2020

Cara menghitung tulangan balok

Cara menghitung tulangan balok

Cara menghitung tulangan balok


Berikut merupakan contoh menghitung tulangan balok dengan tulangan tunggal.
Diketahui :
L              = 4.5 m
qLL         = 25 kN/m
qDL        = 17 kN/m
f’c           = 25 N/mm2
fy            = 390 N/mm2
b             = 300 mm
h             = 450 mm

a.       Menghitung momen lentur terfaktor (Mud)

§  Berat sendiri balok         =  0.30*0.45*24 = 3.24kN/m
§  Beban mati (qDL)           = 17 + 3.24 = 20.24 kN/m
§  Beban hidup (qLL)          = 25 kN/m
§  Beban terfaktor (qud)      = 1.2 DL + 1.6 LL
= (1.2 * 20.4) + (1.6 * 25)
= 64.288 kN/m
§  Momen terfaktor (Mud)  = 1/8 *qud *L2
= 1/8 * 64.288 * 4.52
= 162.729 kN-m

b.      Menghitung luas tulangan perlu (As)

Digunakan persamaan berikut :



Dipilih 4D22 = 1520 mm2
ρ              = As / b.d             = 1520/(300*400)            = 0.01267   
ρmin         = 1.4/fy                 = 1.4/390                         = 0.00359
ρmaks         = 0.75 ρb             
    = 0.75 * 0.85{(0.85 * 25 )/390} * {600/(600+390)}
                = 0.75 * 0.02807                                            = 0.02105

Maka :
ρmin < ρ < ρmaks, memenuhi syarat sebagai tulangan lemah (under reoinforced)

c.       Menghitung kapasitas momen terfaktor (Mnk)

             = As*fy / (0.85*fc’b)
= (1520*390) / (0.85*25*300)
                = 92.988 mm
φMnk    = φ As fy (d-a/2)
                = 0.8*1520*390*(400-92.988/2)
                = 167646630 Nmm
                = 167.65 kN-m

d.      Cek kapasitas momen


Jadi   Mud = 162.729 kN-m            <             φMnk = 167.65 kN-m


Berikut merupakan contoh cara menghitung tulangan balok dengan tulangan sederhana. untuk pertanyaan lebih lanjut bisa tulis dikolom komentar.

Cara menghitung tulangan beton

Cara menghitung tulangan beton


Ketentuan hubungan regangan-tegangan dengan beban batas/terfaktor pada penampang persegi empat dengan tulangan tunggal adalah sperti gambar 1. Kekuatan maksimum pada serat beton dicapai bila regangan pada serat beton sama dengan regangan hancur εe beton sebesar 0.003. Pada kondisi terjadinya regangan hancur, regangan dalam baja tulangan As dapat lebih kecil atau lebih besar dari regangan batas baja tulangan, bergantung pada luas tulangan baja.  Untuk tulangan tarik yang dipasang berakibat tulangan akan leleh terlebih dahulu  sebelum keruntuhan beton (keruntuhan daktail atau tulangan lemah), maka SNI 03 - 2847 - 2002 membatasi jumlah tulangan tarik untuk menjamin terjadi keruntuhan daktail.
Diagram non-linear tegangan pada penampang seperti pada gambar 1. mempunyai tegangan maksimum lebih kecil fc', yaitu kfc'. jika tegangan rata-rata penampang beton untuk lebar balok yang konstan kk fc' dan jarak titik tangkap relustante gaya dalam beton Cc adalah k1c, maka besarnya gaya tangkap beton tertekan :
Cc = k kfc' c b
Untuk kondisi Daktail, gaya tarik Tu adalah :
Ta = As fy
Persyaratan kesetimbangan gaya menghendaki Cc = Ta, yaitu :
k kfc' c b = Ta = As fy , sehingga c = As f / k kfc' b
Dari kesetimbangan momen, kekuatan lentur nominal dapat dinyatakan sebagai :
Mnd = Taz = Ta(d - k2c) = As fy (d - k2c)
Maka diperoleh :

Kekuatan momen lentur nominal Mnd penampang dapat diketahui jika nilai k2/kk1 diketahui. Dari hasil pengujian laboratorium nilai ini berkisar antara 0.55 - 0.63 dan pada kondisi runtuh regangan tekan batas beton ε0.003 seperti ditetapkan dalam SNI - 03 2847 - 2002.

Metode perancangan kuat beban terfaktor atau kekuatan batas pada elemen lentur mempunyai anggapan-anggapan seperti tercantum pada SNI 03-2847-2002:
  1. Regangan pada baja dan beton berbanding lurus dengan jaraknya dari sumbu netral. Anggapan ini sesuai hipotesis bernouli dan asas navier : Penampang yang rata akan tetap rata setelah mengalami lentur.
  2. Regangan pada serat beton terluar Ɛc adalah 0.003.
  3. Tegangan yang terjadi pada baja fs sama dengan regangan yang terjadi Ɛs dikali modulus elastisitas Es, jika tegangan itu lebih kecil dari tegangan leleh baja fy. Sebaliknya jika tegangan fs ≥ fy, maka tegangan rencana ditetapkan maksimum sama dengan tegangan lelehnya (SNI 03-2847-2002).
  4. Kuat Tarik beton diabaikan. Seluruh gaya Tarik dipikul oleh tulangan baja yang tertarik. Distribusi tegangan tekan beton dapat dinyatakan sebagai blok ekivalen segi empat dan memenuhi ketentuan:
  • Tegangan beton sebesar 0,85 fc’ terdistribusi merata pada daerah tekan ekivalen yang dibatasi oleh tepi penampang dan garis lurus yang sejajar dengan sumbu netral dan berjarak a dari serat yang mengalami regangan 0.003, dengan a = β1c (SNI 03 – 2847 – 2002)
  • Besaran c adalah jarak dari serat yang mengalami regangan tekan maksimum 0.003 ke sumbu netral dalam arah tegak lurus terhadap sumbu itu. (SNI 03-2847-2002)
  • Faktor β1 nilainya sebesar 0,85 untuk mutu beton fc’ hingga 30 MPa. Jika lebih maka nilai β1 yang semula sebesar 0.85 direduksi 0.008 bagi setiap kelebihan tegangan 1 MPa; namun tidak boleh kurang dari 0,65 (SNI 03-2847-2002)
Anggapan 4a menunjukan bahwa distribusi tegangan tekan pada beton tidak lagi berbentuk parabola, melainkan sudah diekivalenkan menjadi prisma segi empat. Bentuk distribusi ini tidak mempengaruhi besarnya gaya tekan, mengingat arah, letak dan besarnya gaya tekan tidak berubah. Perubahan yang dilakukan adalah cara menghitung besarnya gaya tekan menggunakan blok persegi empat ekivalen (Gambar 2).

Gambar 2. Perubahan diagram tegangan parabolic ke blok tegangan ekivalen

Dari gambar 2 besarnya momen nominal penampang menggunakan blok tegangan ekivalen adalah:
a = β1c
Cc = 0.85 fc’ a b
Ta = As fy
Dengan syarat kesetimbangan Cc = Ta, diperoleh :


Mengetahui dimensi, kualitas bahan dan jumlah tulangan yang terpasang, kekuatan nominal kapasitas penampang Mnk dapat dicari dari kesetimbangan momen:


Cara Menghitung Beban Jembatan

Cara Menghitung Beban Jembatan


PEMBEBANAN PADA JEMBATAN



Dalam mendesain sebuah jembatan hal yang pertama kali kita lakukan adalah mengidentifikasi beban yang terjadi pada jembatan. Untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan idealisasi struktur.
Secara umum beban pada jembatan dapat dibagi menjadi 3, yaitu beban primer, beban sekunder dan beban khusus

1. Beban Primer

    a.      Beban Mati
    b.      Beban Hidup
    c.       Beban Kejut
    d.      Beban akibat tekanan tanah

2. Beban Sekunder

    a.      Beban angin
    b.      Beban akibat perbedaan suhu
    c.       Beban akibat rangkak dan susut
    d.      Beban rem dan traksi
    e.      Beban Gempa
    f.        Beban Gese

3. Beban Khusus

    a.      Beban akibat gaya sentrifugal
    b.      Beban akibat gaya tumbuk pada jembatan layang
    c.       Beban akibat konstruksi
    d.      Beban aliran air dan tumbukan benda-benda hanyutan

Pada umumnya beban yang paling signifikan berpengaruh terhadap struktur adalah beban primer, kecuali beban akibat gempa.
Untuk detail mengenai perhitungan beban sangat bergantung pada peraturan yang akan kita gunakan. Ada banyak peraturan yang digunakan diseluruh dunia, seperti AASHTO di amerika serikat, BI di inggris, dan JIS di jepang. Sementara diindonesia telah dikemas dalam Peraturan Pembebanan Jembatan Jalan Raya tahun 1987 (PPJJR 1987).

Demikian artikel mengenai pembebanan pada jembatan secara umum, untuk lebih detail akan dijelaskan lebih lanjut di artikel berikutnya. terima kasih.

Notification
Terima kasih telah berkunjung di website kami, Semoga Bermanfaat. Best Regards
Done