Perencanaan Portal Gable
Kriteria Desain :
- Peraturan Perencanaan
- Standar Material Baja Struktur
- Spesifikasi Baja Struktur
Pembebanan Pada Struktur :
- Beban Mati dan Beban tambahan
- Beban Hidup
- Beban Angin
- Beban Gempa
Baca Juga : Standard dan Peraturan Teknik Sipil
STANDAR PERATURAN PERANCANAAN
Peraturan Pembebanan:
- SNI 1727-2013, Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain-lain.
- SNI 1726-2019, Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
- SNI 1727-2013, Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain-lain.
- SNI 1726-2019, Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
Perencanaan Baja:
- SNI 1729:2015, Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
- SNI 7860:2015, Ketentuan Seismik untuk Struktur Bangunan Gedung Baja
- SNI 7972:2013, Sambungan Terprakualifikasi untuk Rangka Momen Khusus dan Menengah Baja pada Aplikasi Seismik.
Perencanaan Beton:
- SNI 2847:2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
STANDAR MATERIAL BAJA STRUKTUR
Baja Pelat dan Profil
- JIS G3101-SS400, Carbon Steel Square for General Structural Purposes
Baut
- ASTM A325-14, Standard Specification for Structural Bolts, Steel, Heat Treated,120/105 ksi-Minimum Tensile
Angkur
- ASTM A307-14, Standard Specification for Carbon Steel Bolts, Studs, andThreaded Rod 60 ksi-Tensile Strength.
BEBAN MATI
Beban mati struktur (Dead Load) merupakan berat sendiri struktur, yang besarnya bergantung pada berat jenis materialnya. Dalam perencanaan struktur, berat jenis material yang digunakan adalah sebagai berikut:
Beton : 2400 kg/m3
Baja : 7850 kg/m3
Program dapat memperhitungkan beban mati secara otomatis berdasarkanb erat per volume dari masing-masing material.
BEBAN HIDUP ATAP
Beban hidup Atap (Live Load Roof) pada perencanaan ini adalah:
- Beban hidup pada atap: 96.00 kg/m2 (SNI 1727:2013)
- Beban hidup pada atap: 60.00 kg/m2
BEBAN ANGIN
Berdasarkan SNI 1727 Ps l26 - Persyaratan Umum beban Angin, untuk perhitungan kecepatan beban angin diperlukan pertimbangan dan parameter sebagai berikut:
- Kategori Resiko Bangunan Gedung
- Kecepatan Angin Dasar, V = 39.9 m/s
- Faktor Arah Angin, KD
- Kategori Eksposur
- Eksposur B : Untuk bangunan gedung dengan tinggi atap rata-rata kurang dari atau sama dengan 30 ft (9,1 m), Eksposur B berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah, sebagai mana ditentukan oleh Kekasaran Permukaan B, berlaku diarah lawan angin untuk jarak yang lebih besar dari 1.500 ft (457 m). Untuk bangunan dengan tinggi atap rata-rata lebih besar dari 30 ft (9,1 m), Eksposur B berlaku bilamana Kekasaran Permukaan B berada dalam arah lawan angin untuk jarak lebih besar dari 2.600 ft (792 m) atau 20 kali tinggi bangunan, pilih yang terbesar.
- Eksposur C : Eksposur C berlaku untuk semua kasus saat Eksposur B atau D tidak berlaku.
- Eksposur D : Eksposur D berlaku bila mana kekasaran permukaan tanah, ditentukan oleh Kekasaran Permukaan D, berlaku diarah lawan angin untuk jarak yang lebih besar dari 5.000 ft(1.524 m) atau 20 kali tinggi bangunan, pilih yang terbesar. Eksposur D juga berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah lawan angin dari situs B atau C, dan situs yang berada dalam jarak 600 ft (183 m) atau 20 kali tinggi bangunan, mana yang terbesar, dari kondisi Eksposur D sebagaimana ditentukan dalam kalimat sebelumnya.
- Faktor Topografi, KZT
Dengan parameter mengikuti sesuai kasus pada Gambar berikut :
Pada kondisi bangunan pabrik diambil nilai Faktor Arah Angin, Kzt = 1.00
- Faktor efek Tiupan Angin, G = 0.85
Faktor efek tiupan angin untuk suatu bangunan gedung dan struktur lain yang kaku boleh diambil sebesar 0.85
Faktor tiupan Angin, G = 0.85
- Faktor Elevasi Dasar, Ke
Faktor elevasi dasar untuk menyesuaikan dengan densitas udara, "Ke" dimana dapat ditentukan berdasarkan elevasi. Namun, untuk pertimbangan yang konservatif, dapat digunakan untuk seluruh elevasi.
Faktor Elevasi Dasar, "Ke" = 1.00
- Koefisien Eksposur Tekanan Velositas, KZ atau KH
- Tekanan Velositas, qz
Tekanan velositas, qz dievaluasi pada ketinggian z harus dihitung dengan persamaan berikut:
qz = 0.63 Kz.Kzt.Kd.V^2
Dimana :
Kd = faktor arah angin
Kz = koefisien eksposur tekanan velositas
Kzt = faktor topografi
V = Kecepatan angin dasar
- Beban Angin pada Atap
Gaya Angin (p) kg/m2 = q . G . Cn
- Beban Angin pada Dinding
Gaya Angin (p) kg/m2 = q . G . Cp
Demikian penjelasan mengenai tahapan pembebanan dalam merancang portal gable berdasarkan SNI 1727 - 2013. Untuk mengenai pembahasan beban gempa akan dibahas pada artikel selanjutnya.